Cerita WNI yang Tinggal di Negara dengan Penanganan Corona Terbaik
Jakarta - Taiwan dinilai sebagai negara yang mampu
menangani virus Corona dengan cara terbaik. WNI yang tinggal di sana pun
berbagi kisah tentang hal tersebut.
Virus Corona atau COVID-19, yang kian menyebar setiap
harinya, memaksa berbagai negara untuk adu cepat mengendalikan virus tersebut.
Berbagai upaya dilakukan, mulai dari melakukan tes cepat (rapid test) sebagai
skrining awal penderita Corona hingga mengunci diri (lockdown).
Dari berbagai upaya itu, media CNN menyebut Taiwan
menjadi negara terbaik dalam menangani COVID-19. Itu didasarkan pada kecepatan
dan kesigapan negara dalam menghadapi wabah ini sehingga berimplikasi pada
jumlah kasus positif Corona yang kurang dari 400.
Lantas seperti apa sih kondisi di Taiwan? Apakah benar
bahwa negara ini terdepan dalam penanganan COVID-19?
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kota
Taichung, Taiwan berbagi cerita kepada detikcom mengenai kehidupan di Taiwan
selama wabah COVID-19 ini terjadi. Felicia, 23 tahun, bekerja di salah satu
perusahaan swasta dan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara normal.
"Yang sudah saya alami sampai saat ini, kita nggak
ada work from home, kita benar-benar (beraktivitas) kayak biasa aja, nggak ada
yang namanya jalanan sepi, saya menjalani hari-hari seperti biasa karena dari
pemerintah sudah ada transparansi. Jadi segala informasi (mengenai Corona)
sudah terlihat jelas, gamblang langsung dari Kementerian Kesehatan di
Taiwan," ujar Felicia.
Felicia mengatakan bahwa kondisi Taiwan pada masa
sekarang sudah berangsur normal. Sejenak mundur ke belakang, ia menjelaskan
bahwa Taiwan telah mengambil sejumlah kebijakan tegas sejak 24 Januari 2020,
selang 3 hari setelah kasus COVID-19 pertama kali terdeteksi dari seorang warga
Taiwan yang baru pulang dari Wuhan.
"Pertama kali ditemukan virus Corona di Taiwan pada
21 Januari. Pada waktu itu ada salah satu warga negara Taiwan, dia berusia 50
tahun, seorang perempuan, dia kembali dari Wuhan untuk mengajar, tapi untungnya
pada waktu itu dia langsung melaporkan bahwa dia tidak enak badan. Jadi, dia
langsung lapor ke rumah sakit dan akhirnya ia dirawat secara intensif di rumah
sakit tersebut," kata Felicia.
"Pemerintah membuka konferensi pers umum pada 24
Januari untuk mengumumkan bahwa semua produsen dan juga perusahaan masker serta
alkohol akan diambil alih oleh pemerintah dan dilarang untuk mengimpor ke
negara-negara lain,"ia melanjutkan.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya

0 Response to "Cerita WNI yang Tinggal di Negara dengan Penanganan Corona Terbaik"
Posting Komentar